Nama
: Ichwan Kurnia M.
NPM : 25114072
Kelas : 1KB03
Mata
kuliah : Bahasa Indonesia
Tugas
: Resensi
Judul : Game Engine
UNIVERSITAS
GUNADARMA
Resensi Artikel
1.
Data Publikasi
a.
Judul : Game Engine
b.
Penulis : Andi Winarno
c.
Tanggal/No.Penerbit/laman : 07 Maret 2012 / cakrawalamaya.blogspot.com / Campuran
d.
No.Halaman
: 1 Halaman
e.
Ragam Bahasa : Bahasa Baku
2. Sinopsis
Untuk
menghasilkan game yang layak untuk dimainkan dan juga 'eye cading', tentunya
membutuhkan sebuah perangkat bantu seperti game engine. Game
engine merupakan sebuah software yang memang sengaja dibuat untuk keperluan
pembuatan dan pengembangan sebuah game. Dalam game engine sendiri terdapat
tools atau alat pendukung yang berguna untuk rancang bangun sebuah game, antara
lain : mesin render 2D dan 3D, script, collision detection, suara, grafik,
animasi, kecerdasan buatan, menejemen memori, jaringan streaming. Beberapa
tipe game engine diantaranya adalah Roll-your-own game engine, Mostly-ready
game engines dan Point-and-click engines.
Pada perkembanganya, game engine ini ada yang berbayar dan ada juga yang gratis
alias open source.
3. Keunggulan
Keunggulan dari artikel ini adalah
penggunaan bahasanya yang lugas dan tepat serta mudah dipahami oleh pembaca,
selain itu artikel ini juga menyuguhkan isi yang padat walaupun artikel ini
hanya berisi satu halaman saja karena semua intisari dari pembahasan artikel
ini sudah dibahas dan mudah untuk dipahami. Selain itu artikel ini juga
menambah pengetahuan pembaca mengenai Game Engine terutama kepada para pembaca
yang menyukai game namun belum mengetahui cara atau alat untuk membuat game.
4. Kelemahan
Kelemahan dari artikel ini adalah
kurangnya pemberitahuan atau arti kata dari penulis untuk istilah – istilah yang
masih asing didengar oleh para pembaca meskipun pembaca tersebut adalah gamer
sekalipun. Hal lain yang menjadi kelemahan artikel ini adalah kurangnya detail
pada suatu bahasan, yang terpaparkan di artikel ini hanya pemahaman menurut
definisi saja tetapi tidak mencakup pemahaman secara luas atau umum, sehingga
pembaca kesulitan untuk memahami kata tersebut.
5. Pendapat Akhir / Saran
Saran saya mengenai
artikel ini adalah dengan penulisan yang baku dan isi yang padat pada tiap
kalimatnya membuat isi keseluruhan dari artikel ini menjadi bagus dan mudah
dicerna intisarinya oleh pembaca namun saya sangat mengharapkan penulis dapat
memberikan penjelesan secara menyeluruh terhadap kata – kata yang masih asing
di telinga pembaca yang masih awam. Keseluruhan dari artikel ini mampu
menyajikan Game Engine secara rinci dan jelas meskipun kekurangannya terletak di
kata – kata yang masih jarang di dengar namun secara menyeluruh artikel ini
bisa dibilang bagus, berisi dan menyampaikan maskud dan tujuan dari artikel
ini.
Teknologi
game dewasa ini memang sangat populer, bukan hanya dari segi permainan, grafik,
serta efek-efek yang sangat bagus. Untuk menghasilkan game yang layak untuk
dimainkan dan juga 'eye cading', tentunya membutuhkan sebuah perangkat bantu
seperti game engine.
Game
engine merupakan sebuah software yang memang sengaja dibuat untuk keperluan
pembuatan dan pengembangan sebuah game. Dengan adanya game engine ini,
memudahkan seorang pengembang untuk merancang game mulai dari rendering,
visual, arsitektur, AI, dan bahkan sistem jaringan game itu sendiri. Jika game
adalah jiwa para gamer, maka game engine adalah jiwa dari sebuah game.
Dengan
adanya game engine ini, baik proses pembuatan dan pengembangan game menjadi
lebih efisien waktu. Sering kita jumpai game-game yang dirancang untuk konsol
dan desktop, sehingga tanpa game engine proses pembuatannya akan memakan waktu
lebih lama. Dalam game engine sendiri terdapat tools atau alat pendukung yang
berguna untuk rancang bangun sebuah game, antara lain : mesin render 2D dan 3D,
script, collision detection, suara, grafik, animasi, kecerdasan buatan,
menejemen memori, jaringan streaming.
Beberapa
tipe game engine diantaranya adalah :
1.
Roll-your-own game engine
Banyak
perusahaan game kecil seperti publisher game indie biasanya menggunakan engine
nya sendiri. Ini berarti mereka menggunakan API seperti XNA, DirectX atau
OpenGL untuk membuat game engine mereka sendiri. Disisi lain, mereka kadang
menggunakan libraries komersil atau malah open source. Terkadang mereka malah
membuat semuanya dari nol.
Kelemahannya,
banyak engine yang dibuat dengan cara semacam ini malah menyerang balik
developernya. Menara Games Studio membutuhkan satu tahun penuh untuk
menyempurnakan game engine nya, hanya untuk di tulis ulang semuanya dalam
beberapa hari penggunaan karena adanya bug kecil yang sangat mengganggu.
2.
Mostly-ready game engines
Engine
– engine ini menyediakan semuanya begitu diberikan oleh developer atau
programmer. Semuanya termasuk contoh GUI, Physics, libraries model dan texture,
dan lain sebagainya
3.
Point-and-click engines
Engine
untuk point-and-click sangat dibatasi cara penggunaanya, namun sangat user
friendly atau mudah untuk digunakan bahkan oleh seorang pemula sekalipun.
Contohnya adalah Unity3D, Game Maker, Torque Game Builder dan masih banyak yang
lainnya.
Pada
perkembanganya, game engine ini ada yang berbayar dan ada juga yang gratis
alias open source. Berikut adalah contoh-contoh game engine yang open source
dan berbayar.
Contoh game engine open source :
1.
OGRE
2.
Panda 3D
3.
crystal space
4.
blender game engine
5.
jME
6.
openSceneGraph, dll.
Contoh
game engine berbayar :
1.
c4 Engine
2.
torque game engine
3.
3DGamestudio
4.
DXStudio
5.
neoExis engine
6.
esenthel engine, dll
Tidak ada komentar:
Posting Komentar